Sekilas tentang WARUGA. Waruga adalah kubur / makam para leluhur MINAHASA yang terbuat dari batu yang di ukir yang berbentuk seperti rumah
pada awalnya kebiasaan para leluhur MINAHASA mengubur orang yang telah meninggal dengan cara di bungkus dengan daun woka (janur), lambat laun kebiasaan itu di tinggalkan dan berpindah cara di masukan kerongga pohon kayu yang kosong, setelah di di masukan ke dalam rongga barulah di masukan/ di kubur ke dalam tanah, kebiasaan itu juga di tinggalkan sekitar abad IX suku minahasa / leluhur minahasa baru menggunakan WARUGA
WARUGA terbentuk dari dua bagian yaitu penutup yang berbentuk seperti bubungan rumah
dan kotak kosong sebagai tempat untuk orang yang telah meninggal, orang yang sudah meninggal diletakkan pada posisi menghadap utara dan didudukan dengan tumit kaki menempel pantat dan kepala mencium lutut maksud dan tujuan cara menguburkan itu karena leluhur MINAHASA berasal dari Utara,pemilihan batu dan pengukiran dibuat oleh salah satu keluarga,tidak lama pada tahun 1860 pemerintah belanda melarang menguburkan orang mati dalam WARUGA, dari beberapa informasi, pelaranggan pemerintah belanda untuk menguburkan orang yang telah meninggal dalam waruga karena di sinyalir penyakit yang berjangkit pada waktu itu berasal dari WARUGA-WARUGA warga tersebut,yang keluar dari celah antara penutup dan badan WARUGA dan pada waktu itu juga AGAMA KRISTEN mengharuskan orang yang telah meninggal harus di kuburkan ke dalam tanah dan cara menguburkan orang yang telah meninggal ke dalam tanah mulai menyebar ke seluruh daratan MINAHASA dan kebiasaan menguburkan ke dalam waruga mula terkikis dan di tinggalkan
Pada tahun 1870 sampai sekarang suku MINAHASA mulai menggunakan peti untuk menaruh orang yang telah meninggal dan di kuburkan ke dalam tanah
Waruga-waruga tersebar luas di daratan MINAHASA
catatan ini berdasarkan beberapa data yang ada
Selengkapnya...
ORANG KAWANUA
BAKU KASE TAU INFORMASI TENTANG TORANG PE TANAH KELAHIRAN
Rabu, 21 September 2011
WARUGA
Motto Orang Manado
Kota Manado adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado seringkali disebut sebagai Menado, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Manado. Adat Istiadat di Manado masih sangat kental, salah satunyaa yang masih kental yaitu "Mapalus" (Saling tolong menolong/Kerjasama) itu didasarkan dengan motto yang dimiliki oleh orang Manado. "Tau nda motto orang Manado apa?"
Motto Sulawesi Utara diperkenanlkan oleh Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (Sam Ratulangi) adalah Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat kuno, yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain". Dalam ungkapan bahasa Manado, sering kali dikatakan: "Baku beking pande, Baku-Baku Tongka, dsb". Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sulawesi Utara sudah menjadikan motto itu salah satu bagian penting dalam kehidupan mereka, dalam berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat yang satu dengan yang lain.
Selengkapnya...
Senin, 19 September 2011
SUKU
Saat ini mayoritas penduduk SULAWESI UTARA berasal dari suku Minahasa, karena wilayah Manado merupakan berada di tanah/daerah Minahasa. Penduduk asli Manado adalah suku Bantik, suku bangsa lainnya yang ada di Manado saat ini yaitu suku Sangir, suku Gorontalo, suku Mongondow, suku Arab, suku Babontehu, suku Talaud, suku Tionghoa, suku Siau dan kaum Borgo. Karena banyaknya komunitas peranakan arab, maka keberadaan Kampung Arab yang berada dalam radius dekat Pasar '45 masih bertahan sampai sekarang dan menjadi salah satu tujuan wisata agama. Selain itu terdapat pula penduduk suku Jawa, suku Batak, suku Makassar dan suku bangsa lainnya. Selengkapnya...
Minggu, 21 November 2010
DAFTAR GUBERNUR SULAWESI UTARA
Mungkin sebagian orang lupa atau mungkin tidak pernah tau siapa-siapa yang pernah memimpin Provinsi Sulawesi Utara dari pertama sampai sekarang.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bagi para pelajar yang membutuhkan informasi ini.
Daftar Gubernur yang pernah memimpin Provinsi Sulawesi Utara, dari tahun ke tahun:
- Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (Sam Ratulangi), masa kepemimpinan 1945-1949.
- Arnold Achmad Baramuli, masa kepemimpinan 23 Maret 1960 - 15 Juli 1962.
- F. J. Tumbelaka, masa kepemimpinan 15 Juli 1962 -19 Maret 1965.
- Soenandar Prijosoedarmo, masa kepemimpinan 19 Maret 1965 - 27 April 1966.
- Abdula Amu, masa kepemimpina 27 April 1966 - 02 Maret 1967
- Hein Victor Worang, masa kepemimpina 02 Maret 1967 - 21 Juni 1978.
- Willy Lasut, masa kepemimpinan 21 Juni 1978 - 20 October 1979
- Erman Hari Rustaman, masa kepemimpinan 20 October 1979 - 3 Maret 1980
- Gustaf Hendrik Mantik, masa kepemimpinan 03 Maret 1980 - 03 Maret 1985
- Cornelis John Rantung, masa kepemimpinan 03 Maret 1985 - 30 Maret 1995
- Evert Ernest Mangindaan, masa kepemimpinan 30 Maret 1995 - 31 Maret 2000
- Adolf Jouke Sondak, masa kepemimpinan 01 April 2000 - 18 Maret 2005
- Lucky Harry Korah, masa kepemimpinan 18 Maret 2005 - 13 Agustus 2005 (pejabat gubernur)
- Sinyo Harry Sarundajang, masa kepemimpinan 13 Agustus 2005 - Sekarang
Senin, 04 Oktober 2010
Cara Mebuat Bubur Manado
Sebagian besar orang yang sudah pernah ke Manado pasti sudah perna makan atau coba bubur khas manado yang biasa di sebut BUBUR MANADO dalam posting kali ini saya akan memberikan Tips dan Cara membuat bubur Manado yang bagi sebagian orang penasaran dengan apa yang ada di balik bubur ini hinga rasanya Begitu lejat
BAHAN:
Kangkong (kankung)
Gedi (Daun gedi)
Sambiki (Labu)
Bayam
Milu (Jagung)
wou-wou/balakama (daun kemangi)
sarimbata (Sereh)
beras secukupnya
bawang putih
bawang merah
Rica jawa (merica)
Garam
Vetsin (Penyedap Rasa)
For depe Dabu-Dabu:
RIca (cabe)
Tomat
Kapala Roa (kepala ikan kering/sesuai selera)
Minya baru (minyak Goreng)
Tarasi/Bakasang (terasi)
Cara Membuat
Cuci semua Bahan sayur termasuk Labu,
Bawang putih dihaluskan (diulek atau diblender,
Bawang merah diiris tipis-tipis dan di goreng,
Labu di potong-potong tambahkan air secukupnya dan di rebus bersama jagung dan beras secukupnya sampai menjadi bubur,
Potong semua bahan sayur (kangkung,bayam,daun gedi) sesuai selera,
Tumis bawang putih sampai menjadi wangi kemudian taruh bahan sayur lalu di tumis sampai setengah matang dan tambahkan bubur yang sudah di buat tadi bersama sereh dan semangi, di aduk sampai rata tambahkan garam,vitsin,rica jawa (sesuai selera) aduk sampai matang, sajikan bersama bawang merah yang telah digoreng.
DABU-DABU (Sambal)
Cabe dihaluskan
Tomat Dipotong-potong
Terasi dibakar sampai keluar aroma dan dihaluskan.
kepala ikan roa (kepala ikan kering/sesuai selera) di goreng sampai matang, setelah matang dihaluskan dengan cara di Ulek atau di giling
cabe yang telah halus di goreng bersama tomat tambahkan terasi dan kepala ikan roa yang telah di haluskan
Tunggu sampai matang dan siap di sajikan
Selengkapnya...
Jumat, 03 September 2010
Sejarah singkat SULAWESI UTARA
SUlAWESI UTARA adalah salah satu Provinsi yang berada di Negara Kepulauan Indonesia dengan beribu Kotakan MANADO
SULAWESI UTARA berada di bagian utara Indonesia yang secara langsung berbatasan dengan Filipin
Pada awal kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA saat itu SULAWESI belum berstatuskan daerah tingkat satu , itulah yang membuat PULAU SULAWESI di bagi menjadi 2 bagian besar yaitu Provinsi Sulawesi selatan - tenggara dan provinsi sulawesi utara - tengah
itu di dasarkan oleh peraturan pemerintah (PP) No.5 TAHUN 1960.
pada saat itu yang menjadi kepala daerah adalah seorang gubernur dan gubernur yang memimpin daerah sulawesi utara - tengah adalah MR. A.A. Baramuli dan Wakil Gubernur Latkol F.J. Tumbelaka. Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah adalah Kotapraja Manado, Kotapraja Gorontalo, dan delapan Daerah Tingkat II masing-masing Sangihe Talaud, Bolaang Mongondow, Minahasa, Gorontalo, Buol Toli-Toli, Donggala, Poso dan Luwuk/Banggai
Undang-udang Nomor 13 tahun 1964 yang di tetapkan pada tanggal 23 september 1964 Bahwa daerah tingkat 1 sulawesi Utara -tengah menjadi daerah otonom tingkat 1,SULAWESI UTARA MANADO sebagai ibu kotanya.
pada saat itulah secara nyata daerah tingkat 1 SULAWESI UTARA membentang dari Utara ke Selatan Barat Daya, dari Pulau Miangas ujung utara di Kabupaten Sangihe Talaud sampai Molosipat di bagian Barat Kabupaten Gorontalo.
seiring berjalannya waktu, pada tahun 2000 daerah otonom tingkat 1,SULAWESI UTARA terdiri atas
5 Kabupaten yaitu :
1.Kabupaten Minahasa,
2.Kabupaten Bolaang Mongondow,
3.Kabupaten Gorontalo,
4.Kabupaten Sangihe dan Talaud,
5.Kabupaten Boalemo
dan 3 Kotamadya yaitu ;
1. Kotamadya Manado
2. Kotamadya Bitung
3. Kotamadya Gorontalo
Seiring berjalannya zaman serta pengaruh dampak Otonomi Daerah dan Reformasi SULAWESI UTARA mengalami pemekaran menjadi dua (2) provinsi yaitu Gorontalo dan SULAWESI UTARA atas dasar Undang-Undang (UU) No. 38 Tahun 2000.
berdasarka Undang-Undang No. 10 Tahun 2003 SULAWESI UTARA tentang pemekaran daerah,
-Undang-Undang No. 8 Tahun 2002:
Kabupaten talaud dimekarkan menjadi dua yaitu Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud
-Undang No. 33 Tahun 2003 serta berdasarkan Undang No. 33 Tahun 2003
Kabupaten Minahasa Menjadi 3 bagian (2 kabupaten dan 1 kota) yaitu
Kabupaten Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Utara
Kota Tomohon
Hingga saat karena adanya dampak reformasi serta adanya otonomi daerah kabupaten dan Kota di SULAWESI UTARA terdiri atas 6 kabupaten dan 3 kota yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow,Kabupaten Minahasa,Kabupaten Sangihe, Kabupaten Talaud, Kabupaten Minahasa Selatan,Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado,Kota Bitung, Kota Tomohon
(Catatan ini didasarkan dari beberapa sumber)
Selengkapnya...